GARUT, JABAR60DETIK.COM — Sebanyak 11 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Tarogong, Kecamatan Tarogong Kidul, resmi dinyatakan lulus melalui Graduasi Mandiri. Acara yang digelar di Aula Desa Tarogong ini menandai keberhasilan penerima bantuan keluar dari program setelah dinilai mampu mandiri secara sosial dan ekonomi.
Pendamping PKH Desa Tarogong, Anggit Rusmala Dewi, S.H.I., yang mengawal proses tersebut, menyebut pencapaian ini sebagai buah nyata dari pendampingan, edukasi, dan pemberdayaan.
Camat Tarogong Kidul, Ahmad Mawardi, AP., SE, menegaskan bahwa bantuan sosial bersifat sementara.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Dana bantuan sosial seperti PKH adalah bentuk perhatian pemerintah, tapi sifatnya sementara. Gunakan bantuan ini untuk kegiatan produktif, seperti usaha kecil, pendidikan anak, dan kesehatan keluarga. Jangan sampai hidup bergantung selamanya pada bantuan,” ujar Ahmad dalam sambutannya.
Senada, Kepala Desa Tarogong, Endang Sholih, menilai bansos bukan tujuan akhir, melainkan titik awal pemberdayaan masyarakat. Pemerintah desa, lanjutnya, akan terus mendorong warganya menggali potensi lokal agar tumbuh menjadi masyarakat yang mandiri.
Hadir pula perwakilan Dinas Kehutanan Kabupaten Garut yang menyoroti pentingnya pelestarian lingkungan. “Hutan bukan hanya warisan, tapi penyangga kehidupan. Pembangunan dan pengentasan kemiskinan harus berjalan seiring dengan kelestarian alam,” tegasnya.
Koordinator Kabupaten PKH Garut, Mubaraq Ahmad, SE., MM, menambahkan bahwa PKH adalah investasi sosial yang harus dikelola dengan bijak. Ia juga menekankan pentingnya ketepatan data kependudukan agar bantuan tepat sasaran.
Isu ketahanan pangan menjadi topik hangat dalam dialog. Para narasumber menegaskan kemandirian ekonomi keluarga ditentukan oleh kemampuan memenuhi kebutuhan pangan, gizi, serta usaha rumah tangga, baik dari pertanian, peternakan, maupun kegiatan produktif lainnya.
Puncak acara ditandai dengan penyerahan sertifikat Graduasi Mandiri kepada 11 keluarga. Mereka mengaku bersyukur dan berkomitmen melanjutkan usaha yang sudah dirintis.
“Graduasi Mandiri bukanlah akhir, tetapi permulaan. Semoga langkah 11 keluarga ini menjadi inspirasi bagi ribuan KPM lain di Kabupaten Garut untuk bergerak menuju kemandirian, kesejahteraan, dan keberdayaan,” tutur salah satu pendamping. (**)