20 Tahun Tinggal di Rumah Reyot, Ilin Warga Sucinaraja Masih Menanti Uluran Hati Pemerintah

Berita, Kabar PKH234 Dilihat

Kasus seperti Ilin mencerminkan adanya celah besar dalam sistem pendataan dan distribusi bantuan sosial. 20 tahun tinggal di rumah reyot, tetapi tidak masuk prioritas Rutilahu dan tidak lagi terdaftar sebagai penerima bantuan aktif, menunjukkan bahwa Ilin Sukadanuh masih menanti uluran hati pemerintah yang berpihak pada yang paling rentan.

Sementara berbagai program perlindungan sosial digulirkan dengan anggaran besar setiap tahun, masih ada keluarga seperti Ilin yang tercecer dari sistem. Terlebih, data kemiskinan kini sedang beralih dari DTKS ke DTSEN, yang berpotensi menambah tantangan baru bagi warga miskin yang belum terdokumentasi secara maksimal.

Camat setempat dan aparat desa diharapkan segera melakukan asesmen lapangan ulang dan berkoordinasi dengan Dinas Sosial maupun dinas perumahan rakyat agar keluarga Ilin masuk ke daftar penerima Rutilahu tahun anggaran 2026. Pendamping PKH, perangkat RT-RW, dan relawan sosial diminta untuk turut membantu proses administrasi dan pendataan ulang.

“Warga seperti Pak Ilin tidak boleh luput dari perhatian. Negara harus hadir, bukan sekadar lewat data, tapi dengan tindakan nyata,” ungkap seorang tokoh masyarakat setempat.

Kisah Ilin bukan hanya panggilan bagi pemerintah, tapi juga bagi masyarakat. Jika Anda membaca ini, mungkin sudah saatnya kita bertanya: berapa banyak “Ilin” lain di sekitar kita yang tinggal di rumah reyot selama puluhan tahun dan masih menanti uluran hati pemerintah?

Mari bergandengan tangan. Karena harapan itu, tak pernah terlalu tua untuk diperjuangkan.

Baca Juga:  Ketua PD PUI Garut: "Selamat dan Sukses untuk H. A. Syakur Amin dan Hj. L. Putri Karlina dalam Mengemban Amanah sebagai Bupati dan Wakil Bupati Garut

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *