JAKARTA, JABAR 60 DETIK– Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H/2025 M menjadi momentum penting bagi Dewan Pimpinan Pusat Forum Ustadz Ustadzah Nusantara (DPP FORSATU) untuk menegaskan kembali komitmen kebangsaan sekaligus memperkuat ikatan keumatan.
Dalam pernyataannya, Sekretaris Jenderal DPP FORSATU, Ustadz Abie Ikhwan, S.Pd.I., M.Si., menyampaikan bahwa peringatan Maulid Nabi bukan hanya ritual seremonial, tetapi sarana refleksi dan peneguhan nilai-nilai luhur Rasulullah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Keteladanan Nabi Muhammad SAW mengajarkan kita tentang akhlak mulia, persaudaraan, dan kepedulian sosial. Spirit itu yang harus kita rawat dalam konteks kebangsaan Indonesia, agar umat tetap menjadi kekuatan pemersatu, bukan perpecahan,” tegas Abie.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Senada, Ketua Umum DPP FORSATU, Ustadz Abdullah Mubarok, M.Si., menekankan bahwa peringatan Maulid Nabi menjadi momen penting untuk menjaga keseimbangan antara keimanan dan kebangsaan.
“Mencintai Rasulullah berarti meneladani akhlaknya. Dan salah satu akhlak yang diajarkan Nabi adalah menjaga persatuan umat. Di Indonesia, menjaga persatuan itu berarti merawat kebangsaan, memperkuat ukhuwah, dan terus berjuang demi keadilan sosial,” ujarnya.
DPP FORSATU menilai bahwa tantangan bangsa hari ini, mulai dari derasnya arus globalisasi, ancaman intoleransi, hingga melemahnya solidaritas sosial, hanya bisa dihadapi dengan menghidupkan kembali teladan Nabi dalam setiap sendi kehidupan.
“Kami ingin mengingatkan bahwa Maulid Nabi adalah cahaya yang menuntun kita. Jika umat Islam mampu meneladani kepemimpinan Rasulullah yang rahmatan lil ‘alamin, maka bangsa Indonesia akan semakin kokoh dan bermartabat di mata dunia,” tambah Ustadz Abie Ikhwan.
Peringatan Maulid Nabi 1447 H ini oleh FORSATU juga dipandang sebagai energi kolektif untuk mengajak seluruh elemen bangsa agar terus bergandengan tangan, memperkuat ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah insaniyah.
Menutup pernyataan resminya, DPP FORSATU menyerukan doa bersama agar Indonesia senantiasa diberi keberkahan, keselamatan, dan kekuatan untuk terus maju.
“Mari kita jadikan Maulid Nabi 1447 H sebagai titik balik, untuk tidak hanya merayakan kelahiran Nabi, tapi juga menghidupkan kembali ajarannya dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam merawat persatuan bangsa,” pungkas Ustadz Abdullah Mubarok. (**)