GARUT, JABAR60DETIK.COM – Asosiasi Guru Persatuan Islam (AG PERSIS) resmi hadir di Kabupaten Garut. Pelantikan kepengurusan dilakukan pada Ahad, 14 September 2024, di Kantor PD PERSIS Garut. Kehadiran AG PERSIS menjadi momentum penting untuk mempererat silaturahmi sekaligus meningkatkan profesionalisme guru di lingkungan Persis.
Sehari sebelumnya, Musyawarah Guru Kabupaten Garut digelar dan menetapkan Ustaz Heri Mulyadi, S.H.I., M.Pd. sebagai Ketua AG PERSIS Garut periode 2024–2028.
Ketua PD PERSIS Kabupaten Garut, Ustaz Gun Gun Abdul Basit, menyampaikan rasa syukur atas lahirnya asosiasi ini.“Saya sangat bersyukur dan bangga. Semoga AG PERSIS memberi manfaat besar bagi para guru di Garut, khususnya di lingkungan Persatuan Islam,” ujarnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu, Bidang Garapan Pendidikan PD PERSIS Garut, Ustaz Iwan Ridwan, S.Pd.I., M.Pd.I., menegaskan kehadiran AG PERSIS merupakan jawaban dari wacana lama tentang pentingnya wadah konsolidasi guru.
“AG PERSIS akan menjadi ruang advokasi, silaturahmi, sekaligus penguatan kualitas guru di pesantren dan sekolah-sekolah PERSIS,” tegasnya.
Penasehat PD PERSIS Garut, Ustaz H. Ena Sumpena, berharap AG PERSIS mampu menjadi kekuatan kolektif.
“Semoga AG PERSIS menjadi Asyaddu Quwwah, kekuatan yang solid, mampu berbagi suka dan duka bersama,” ungkapnya.
Ketua terpilih, Ustaz Heri Mulyadi, mengaku haru sekaligus siap memikul amanah kepemimpinan.
“AG PERSIS harus dibangun dengan semangat amal jama’i agar benar-benar bermanfaat bagi guru dan umat. Semoga Allah memberi kekuatan untuk menuntaskan amanah ini hingga empat tahun ke depan,” katanya.
Dukungan juga datang dari Ketua Pengurus Pusat AG PERSIS, Ustaz Farhahd, M.Pd. Ia menilai langkah PD PERSIS Garut sangat strategis dalam memperkuat jaringan asosiasi di tingkat daerah.
Dengan lahirnya AG PERSIS Kabupaten Garut, diharapkan para guru semakin solid dalam mengembangkan visi jam’iyyah. Selain sebagai wadah silaturahmi, asosiasi ini diproyeksikan menjadi ruang berbagi pengalaman, penguatan kapasitas, hingga perjuangan advokasi guru di bawah panji dakwah Persatuan Islam.
Reporter: Ismail Fajar Romdhon