GARUT, JABAR 60 DETIK – Program Keluarga Harapan (PKH) menapaki usia ke-18. Sebuah momentum penting bagi program perlindungan sosial bersyarat ini, yang telah menjadi harapan baru bagi jutaan keluarga Indonesia. Di Kabupaten Garut, semangat perayaan ini turut digaungkan oleh Koordinator Kabupaten (Korkab) PKH Garut, Mubaraq Ahmad, SE., MM., yang menyampaikan apresiasi dan optimisme untuk keberlanjutan program tersebut.
“Selamat ulang tahun ke-18 untuk PKH! Ini bukan sekadar bantuan sosial, tetapi harapan nyata bagi keluarga kurang mampu agar bisa bangkit dan mandiri,” ujar Mubaraq Ahmad saat ditemui di sela-sela kegiatan koordinasi pendamping PKH Garut.
Sejak diluncurkan pada tahun 2007, PKH telah menjangkau lebih dari 10 juta keluarga di seluruh Indonesia. Fokusnya jelas: memastikan anak-anak dari keluarga miskin tetap bersekolah, akses kesehatan terpenuhi, dan ekonomi rumah tangga diberdayakan. Di Garut sendiri, dampaknya terasa nyata di tengah masyarakat.
Mubaraq menyebut, PKH harus terus dikembangkan bukan hanya sebagai program penyalur bantuan, tetapi sebagai alat pemberdayaan. “Kami ingin PKH menjadi investasi sosial jangka panjang yang membentuk keluarga mandiri dan produktif,” tegasnya.
Menghadapi dinamika zaman, PKH pun dituntut semakin adaptif. Mubaraq menyoroti pentingnya sinergi lintas sektor, pelatihan pendamping sosial, pemutakhiran data digital, dan inovasi berbasis komunitas agar bantuan lebih tepat sasaran dan berdampak jangka panjang.
“Kami sadar tantangan makin kompleks pandemi, inflasi, perubahan perilaku sosial. Karenanya, inovasi dan kolaborasi menjadi keharusan. PKH harus terus relevan,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, beberapa keluarga penerima manfaat (KPM) turut membagikan kisah mereka. Salah satunya adalah Ibu Dede Kusmanah , warga Sucinaraja, yang merasa hidupnya berubah sejak menjadi peserta PKH.
“Anak saya bisa lanjut sekolah. Kami juga belajar cara memulai usaha kecil dari pelatihan yang diberikan. Ini sangat membantu,” ucapnya haru.
Mengakhiri pesannya, Mubaraq Ahmad mengajak seluruh elemen bangsa untuk memperkuat komitmen terhadap keberlanjutan PKH.
“Mari kita jaga PKH sebagai jembatan harapan. Dengan semangat ulang tahun ke-18, kita songsong Indonesia yang lebih adil, makmur, dan berdaya,” pungkasnya penuh semangat.(*)