JABAR 60 DETIK, GARUT — Pagi yang sejuk di lingkungan MTs Darusyifa Sukawening, tampak berbeda dari sekolah kebanyakan. Di sepanjang koridor madrasah, puluhan siswa berseragam rapi duduk bersila dengan mushaf di tangan. Suara lembut lantunan ayat suci Al-Qur’an terdengar bergema, menciptakan suasana yang teduh dan menenangkan hati.
Kegiatan tadarus pagi ini telah menjadi tradisi harian di MTs Darusyifa sebelum dimulainya pelajaran. Dengan penuh kesungguhan, para siswa membaca dan menyimak bacaan temannya, dibimbing oleh para guru.
Menurut Ustadzah Nurjanah selaku Pembimbing Siswa kegiatan ini bukan sekadar rutinitas, tetapi bagian dari pembentukan karakter Islami di kalangan siswa.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tadarus pagi menjadi upaya kami menanamkan kecintaan kepada Al-Qur’an sejak dini. Kami ingin anak-anak tumbuh menjadi generasi Qurani yang berilmu dan berakhlak mulia,” ujarnya.
Masih menurut Ustadzah Nurjanah, pembiasaan membaca Al-Qur’an sebelum belajar adalah bentuk implementasi nilai-nilai spiritual dalam dunia pendidikan.
“Kami ingin setiap langkah siswa di madrasah ini diawali dengan keberkahan. Al-Qur’an adalah cahaya yang akan menuntun mereka, baik di dunia pendidikan maupun kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.
Selain meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an, kegiatan ini juga memperkuat ukhuwah di antara siswa. Mereka saling mengingatkan, membantu membaca dengan tartil, dan belajar memahami makna ayat yang dibaca.
Tradisi tadarus ini menjadi simbol semangat pendidikan yang tidak hanya menekankan kecerdasan intelektual, tetapi juga keseimbangan antara ilmu dan iman. Di tengah derasnya arus modernisasi, MTs Darusyifa terus berupaya menjaga ruh keislaman agar tetap menjadi pondasi utama dalam mendidik generasi muda.
Dari koridor sederhana di madrasah ini, suara lantunan ayat suci menjadi penanda bahwa pendidikan sejati berawal dari hati yang dekat dengan Al-Qur’an.
Penulis : Abie Ikhwan
Editor : Firah Rahmawati
Sumber Berita: Jabar 60 Detik.com