Lebih jauh, Hilman menyebut bahwa dengan keterlibatan langsung di lapangan, potensi kesalahan teknis bisa diminimalisasi dan aspirasi warga bisa ditangkap secara real time.
Pemantauan penyaluran bansos yang dilakukan hari ini juga sekaligus menjadi momen evaluasi menyeluruh dari sisi teknis dan administratif. Dengan cakupan lebih dari 1.700 penerima dalam satu hari, kegiatan ini menjadi tolok ukur efektivitas koordinasi lintas lembaga di tingkat kecamatan.
“Kami belajar bahwa satu tindakan kecil di lapangan bisa berdampak besar bagi kehidupan masyarakat. Maka, monitoring seperti ini akan terus kami lakukan secara periodik,” ungkap Nizan Faozi.
Distribusi dilakukan dengan sistem antrean teratur dan pendataan ulang guna memastikan data penerima bansos sesuai dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) terbaru. Para pendamping juga membuka ruang konsultasi untuk masyarakat yang mengalami kendala teknis terkait bantuan.
Respon masyarakat di empat desa juga cukup positif. Warga menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran langsung petugas yang memberikan kepastian dan kejelasan soal status bantuan mereka.
Langkah bersama ini diharapkan menjadi praktik baik yang dapat direplikasi oleh kecamatan lain, khususnya dalam menciptakan sistem bantuan sosial yang lebih responsif, inklusif, dan berkelanjutan.
#Bansos2025
#KolaborasiSosial
#PKHKarangtengah
#TKSKBersamaRakyat
