Kolaborasi Lapangan: PKH dan TKSK Karangtengah Turun Bersama Pantau Penyaluran Bansos

Sinergi dua ujung tombak sosial Kecamatan Karangtengah pastikan 1.779 keluarga penerima manfaat (KPM) menerima haknya secara tepat, adil, dan transparan

Kabar PKH57 Dilihat

Garut, Jabar 60 detik – Dalam upaya memperkuat transparansi dan ketepatan sasaran program perlindungan sosial, dua unsur garda depan pelayanan masyarakat di Kecamatan Karangtengah—Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK)—melakukan kolaborasi pemantauan penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) secara langsung ke empat desa, Kamis (31/7/2025).

Empat desa yang menjadi titik distribusi adalah Desa Caringin sebanyak 450 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Desa Cinta 322 KPM, Desa Cintamanik 361 KPM, dan Desa Sindanggalih 646 KPM. Secara keseluruhan, jumlah KPM yang menerima bantuan mencapai 1.779 kepala keluarga.

Nizan Faozi, Pendamping PKH Desa Cintamanik, menegaskan pentingnya kerja kolaboratif antara lembaga sosial dalam mengawal setiap rupiah bantuan negara yang turun ke masyarakat. Menurutnya, kegiatan monitoring bukan sekadar rutinitas, tapi bagian dari menjaga amanah sosial.

Baca Juga:  Camat Karangtengah Fasilitasi Perekaman KTP Tiga Lansia, Bukakan Akses Bantuan Sosial

“Kita tidak ingin ada satu pun KPM yang merasa tertinggal atau diperlakukan tidak adil. Kolaborasi ini adalah bentuk nyata dari keseriusan negara hadir sampai ke desa,” tegas Nizan saat ditemui di lokasi distribusi Desa Cintamanik.

Nizan menambahkan bahwa keberadaan pendamping di lapangan bukan hanya untuk administrasi, tetapi juga memastikan bahwa bantuan betul-betul menyentuh mereka yang membutuhkan, baik dari segi data maupun kondisi sosial ekonomi riil penerima.

Hal senada disampaikan oleh Hilman, S.Pd.I., M.MPd., selaku TKSK Kecamatan Karangtengah. Ia menyebut bahwa kerja sinergis antara PKH dan TKSK adalah fondasi penting dalam membangun kepercayaan masyarakat terhadap program sosial.

“Transparansi dan akuntabilitas hanya bisa terwujud jika semua stakeholder bergerak bersama. Kami di TKSK tak bisa sendiri, begitu juga PKH. Maka, sinergi seperti ini harus terus dijaga,” ujar Hilman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *