Kopdes Merah Putih, Simbol Baru Kemandirian Warga Cigadog

Berita, Pemerintahan22 Dilihat

Garut, Jabar 60 Detik Pemerintah Desa Cigadog, Kecamatan Sucinaraja, Kabupaten Garut, menggelar Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) untuk membentuk Koperasi Desa (Kopdes) “Merah Putih” pada Selasa, 27 Mei 2025. Kegiatan ini berlangsung di Aula Desa Cigadog dan dihadiri oleh unsur pemerintahan desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), tokoh masyarakat, serta perwakilan warga.

Pembentukan Kopdes Merah Putih merupakan langkah strategis dalam mendorong kemandirian ekonomi masyarakat desa, khususnya dalam meningkatkan pengelolaan potensi lokal secara mandiri dan berkelanjutan.

Penjabat Sementara (Pjs) Kepala Desa Cigadog, Atik Tresnayadi, menyampaikan bahwa koperasi ini menjadi jawaban atas harapan masyarakat dalam menghadirkan wadah ekonomi yang berpihak pada warga.

“Kopdes Merah Putih ini bukan sekadar nama. Ini adalah simbol semangat gotong royong dan kemandirian warga Cigadog untuk bangkit melalui ekonomi desa,” ujar Atik di hadapan peserta Musdesus.

Baca Juga:  Ground Check DTSEN di Sucinaraja Tuntas: Komitmen Pendamping PKH Patut Diapresiasi

Senada dengan itu, Ketua BPD Cigadog, Sahidin, S.Pd.I, menegaskan pentingnya keberadaan koperasi sebagai instrumen penguatan ekonomi desa.

“Dengan terbentuknya Kopdes Merah Putih, kami berharap lahir sistem ekonomi yang berpihak pada warga kecil, sekaligus sebagai wujud implementasi Undang-Undang Desa dalam penguatan ekonomi berbasis masyarakat,” kata Sahidin.

Musdesus tersebut menghasilkan keputusan bulat terkait struktur pengurus Kopdes Merah Putih dan rencana kerja jangka pendek hingga menengah. Selanjutnya, pemerintah desa akan mengajukan legalisasi kelembagaan koperasi melalui Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Garut.

Dengan terbentuknya Kopdes Merah Putih, Desa Cigadog menapaki babak baru dalam membangun kemandirian ekonomi berbasis partisipasi warga. Di tengah dinamika desa yang terus bergerak, koperasi ini diharapkan menjadi ruang bersama untuk tumbuh, berdaya, dan berbagi manfaat secara adil.

Langkah ini bukan hanya soal kelembagaan, tapi juga tentang harapan. Harapan agar desa tak lagi hanya menjadi objek pembangunan, melainkan subjek yang mampu menentukan nasibnya sendiri dari desa, oleh desa, untuk warga desa.

Dari Cigadog, semangat Merah Putih tak hanya berkibar di tiang-tiang bendera, tapi mulai hidup dalam denyut ekonomi warganya.

Liputan : Abie Ikhwan

Editor    : Firah Rahmawati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *