GARUT, JABAR 60 DETIK – Dalam semangat memperkuat pemahaman dan kapasitas keluarga penerima manfaat (KPM), Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) bertajuk “Dynamik PKH Kecamatan Samarang” sukses digelar di Aula GOR Qolbi, Desa Cinta Asih, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Kami (07/08/25).
Acara yang berlangsung dinamis ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain Kepala Desa Cinta Asih, Sekretaris Kecamatan Samarang, Koordinator Kabupaten PKH Wilayah 4, para Pendamping PKH, serta puluhan peserta dari kalangan KPM PKH dan BPNT.
Selain menjadi ajang silaturahmi antar pemangku kepentingan dan masyarakat penerima manfaat, kegiatan ini menghadirkan sesi edukatif seputar program-program Kementerian Sosial, termasuk penjelasan proses bisnis PKH oleh Korkab PKH Wilayah 4. Tak hanya itu, juga diperkenalkan sosialisasi Koperasi Merah Putih sebagai alternatif penguatan ekonomi berbasis komunitas.
“P2K2 tahun ini bukan hanya soal edukasi sosial, tapi juga momen strategis untuk menyosialisasikan perubahan besar di sistem data nasional, khususnya peralihan dari DTKS ke DTSEN (Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional),” ungkap Adam Darussalam, Koordinator PKH Kecamatan Samarang.
Adam menekankan bahwa perubahan sistem ini akan berdampak langsung pada ketepatan sasaran penerima bantuan sosial di masa mendatang. Oleh karena itu, keterlibatan aktif KPM dalam memahami informasi tersebut sangat penting agar tidak tertinggal dari skema baru pemerintah.
Sementara itu, hadirnya Koperasi Merah Putih sebagai bagian dari materi P2K2 memberi angin segar bagi KPM untuk lebih mandiri secara ekonomi. Koperasi ini menjadi instrumen strategis untuk mendukung pemberdayaan ekonomi KPM lewat model simpan pinjam dan wirausaha kolektif.
Kegiatan berlangsung dalam suasana akrab namun penuh semangat, diwarnai sesi dialog terbuka antara peserta dan narasumber, serta testimoni dari KPM sukses yang telah mengoptimalkan program bantuan menjadi pijakan kemandirian keluarga.
Dengan pendekatan yang partisipatif dan edukatif, forum P2K2 Dynamik Kecamatan Samarang ini diharapkan menjadi cermin praktik baik (best practice) bagi kecamatan lainnya dalam mengimplementasikan program PKH secara berkelanjutan, adaptif, dan inklusif.
“Kami mengapresiasi seluruh pihak yang telah mendukung kegiatan ini, dari perangkat desa hingga lintas sektor pemerintah. Ke depan, kegiatan seperti ini akan terus kami dorong agar nilai-nilai pemberdayaan benar-benar hidup di tengah masyarakat,” pungkas Adam.