Pendamping PKH Kelurahan Jayawaras Tarogong Kidul Dorong KPM Bertransformasi Jadi Pelaku Ekonomi Kreatif

Berita, Kabar PKH8 Dilihat

Garut, Jabar 60 Detik – Senin pagi, 23 Juni 2025, aula pertemuan di Kelurahan Jayawaras, Kecamatan Tarogong Kidul, tampak semarak. Raut wajah penuh harap dan semangat tampak dari puluhan ibu-ibu yang tergabung sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH). Mereka berkumpul bukan sekadar menerima bantuan, tetapi untuk belajar dan melangkah menuju kemandirian dalam sebuah kegiatan bertajuk Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) Dynamic Modul Ekonomi.

Mengangkat tagline “Bansos Sementara, Berdaya Selamanya”, kegiatan ini menjadi titik tolak perubahan pendekatan pendampingan sosial dari semata penyaluran bantuan menjadi pembinaan keterampilan dan pola pikir produktif. Tujuannya jelas: agar para KPM mampu bertransformasi menjadi pelaku ekonomi kreatif yang mandiri dan berdaya.

Di tengah sesi tersebut, tampil sosok inspiratif: Riska Sri Nurmayanti, SST, Pendamping Sosial PKH Kelurahan Jayawaras. Dengan gaya komunikatif dan penuh energi, ia mengajak KPM untuk menanamkan pola pikir baru dalam menghadapi realitas ekonomi keluarga.

“Saatnya berhenti menggantungkan diri. Kita mulai berpikir sebagai pelaku, bukan penerima. Kita belajar mengelola potensi, memperkuat keterampilan, dan menyusun rencana keuangan rumah tangga. Dan bila sudah siap, mari kita bangun koperasi, tempat tumbuh bersama secara berkelanjutan,” ujar Riska dalam salah satu sesi yang disambut tepuk tangan.

Hadir memberikan arahan dan dukungan langsung, sejumlah pejabat lintas sektor, di antaranya:

  • Drs. H. Aji Sukarmaji, M.Si, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Garut

  • Asep Mulyana, Kepala Bidang Pemberdayaan dan Koperasi Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Garut

  • Mubaraq Ahmad, SE., MM, Koordinator Kabupaten (Korkab) PKH Garut

  • Lurah Jayawaras dan Camat Tarogong Kidul

Kegiatan ini mendapat perhatian dari Kepala Dinas Sosial Kabupaten Garut, Drs. H. Aji Sukarmaji, M.Si, yang menggarisbawahi pentingnya pemberdayaan dalam konteks kebijakan sosial.

“Bantuan sosial itu penting, tetapi hanya sebagai jembatan. Yang jauh lebih penting adalah membangun kemandirian warga. Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini yang memberikan bekal nyata bagi KPM,” kata Aji saat diwawancarai seusai acara.

Baca Juga:  Bangkit Bersama! 5 KPM PKH Tarogong Kidul Lulus Mandiri di Hari Kebangkitan Nasional

Hal senada disampaikan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan dan Koperasi, Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Garut, yang hadir sebagai mitra strategis.

“Kami menyambut baik jika para KPM mulai menyiapkan diri menjadi bagian dari koperasi. Ini adalah bentuk usaha bersama yang akan membuka jalan menuju ekonomi keluarga yang kokoh dan mandiri,” ujarnya.

Dukungan juga datang dari Koordinator Kabupaten PKH Garut, Mubaraq Ahmad, SE., MM, yang menyebut bahwa P2K2 kali ini membawa semangat baru dalam mendampingi KPM.

“Modul ekonomi bukan sekadar pelatihan. Ini adalah langkah pembebasan dari pola pikir ketergantungan. Kita ingin KPM tumbuh sebagai pelaku usaha mikro yang punya daya saing, punya mimpi, dan berani melangkah,” terang Mubaraq.

Lebih dari sekadar kegiatan pelatihan, P2K2 Dynamic kali ini menjadi simbol perubahan paradigma: dari bantuan menuju pemberdayaan. Pendamping sosial, dalam konteks ini, tak hanya bertugas menyampaikan materi, melainkan menjadi fasilitator perubahan sosial yang nyata.

Semangat “Bansos Sementara, Berdaya Selamanya” tak lagi hanya slogan di spanduk. Ia mulai hidup dalam diskusi, dalam rencana bisnis sederhana, dalam tekad ibu-ibu yang mulai percaya bahwa mereka pun bisa menjadi penggerak ekonomi di lingkungannya sendiri.

 (Redaksi — Tim Liputan Jabar 60 Detik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *